Karomah Ibunda Syech Nawawi Al-Bantani

Syech Nawawi lahir dengan nama Abu Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi bin Umar. Ulama besar ini hidup dalam tradisi keagamaan yang sangat kuat. Lahir di Kampung Tanara, sebuah desa kecil di kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Propinsi Banten (Sekarang di Kampung Pesisir, Desa Pedaleman Kecamatan Tanara depan Masjid Jami’ Syech Nawawi al-Bantani) pada tahun 1230 H atau 1813 M.

Ayahnya berjulukan Kyai Umar, seorang pejabat penghulu yang menjadi ketua ta’mir Masjid. Sedangkan Ibunya berjulukan Nyai Zubaedah. Dari silsilahnya, Syech Nawawi merupakan keturunan Kasultanan yang ke-12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon), adalah keturunan dari putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang berjulukan Sunya Raras (Tajul ‘Arsy), yang makamnya hanya berjarak 500 meter dari bekas kediaman dia di Tanara. Nasabnya bersambung dengan Nabi Muhammad saw. melalui Imam Ja’far Ash-Shadiq - Imam Muhammad Al-Baqir - Imam Ali Zainal Abidin - Sayyidina Husein – Sayyidah Fatimah Az-Zahra.

Alkisah, sebelum Syech Nawawi lahir, Nyai Zubaedah rajin sekali melaksanakan riyadhah (tirakat) demi mendapat keturunan yang shalih. Suatu ketika dikala Nyai Zubaedah mencuci beras, tiba-tiba beras tersebut menjadi butiran-butiran emas. Bukannya gembira, dia malah menangis, dan berkata: “Ya Allah, aku tidak meminta ini… Saya minta dianugerahi anak yang shalih…

Doa dia dikabulkan oleh Allah swt. Putra beliau, Syech Nawawi al-Bantani, kemudian dikenal sebagai salah seorang pemuka ulama Hijaz (Sayyid Ulama Hijaz) yang menjadi guru para ulama Nusantara, dan karya-karyanya pun populer dan tersebar di seluruh dunia.


Sumber : Kisah ini diceritakan oleh KH. Abdul Hamid bin KH. Abdul Qadir Munawwir Yogyakarta dari gurunya KH. Abuya Dimyati Banten


Baca Juga :
Biografi Syech Nawawi al-Bantani
Jasad Syech Nawawi al-Bantani Masih Utuh

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Penyembah Api Yang Masuk Surga

H. Abdul Bari, Pemimpin Bahagia Memberi Dan Sederhana

Kisah Andal Ibadah Dan Pendosa