Posts

Showing posts from October, 2015

Habib Lutfi Menerima Pesan Dari Nabi

Image
Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya pada Harlah NU di Kota Pekalongan pernah memberikan wacana pentingnya warga Indonesia mempunyai wadah Nahdlatul Ulama, wadah bagi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Berikut yaitu kutipannya : “Menjelang berdirinya NU (1926), beberapa ulama besar Indonesia yang tinggal di kota suci Mekkah berkumpul di Masjidil Haram, ini sudah tidak tertulis dan harus dicari lagi narasumber-narasumbernya, beliau-beliau menyimpulkan sudah sangat mendesak berdirinya wadah bagi tumbuh kembang dan terjaganya aliran Ahlussunnah wal Jama’ah. Akhirnya diistikharahi-lah oleh para ulama Haramain. Lalu mengutus Kyai Hasyim Asy’ari untuk pulang ke Indonesia biar menemui dua orang di Indonesia. Kalau dua orang ini meng-iya-kan, maka jalan terus, kalau tidak meng-iya-kan, maka jangan diteruskan. Dua orang tersebut yaitu al-Habib Hasyim bin Umar bin Thoha bin Yahya Pekalongan dan Syaikhuna Mbah Kyai Kholil Bangkalan Madura. Oleh alasannya yaitu itu, tidak heran kalau

Pahala Membaca Al-Qur’An

Image
إِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُوْرَ “ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur’an), mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan belakang layar maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. ” (QS. Fathir : 29) وَعَلَيْكَ بِذِكْرِ اللهِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ فَإِنَّهُ رَوْحُكَ فِى السَّمَاءِ وَذِكْرُكَ فِى الْأَرْضِ Abu Sa’id al-Khudri : “ Hendaklah engkau selalu mengingat Allah dan membaca Al-Qur`an, sebab keduanya ialah wisatamu ke langit dan dzikirmu di bumi .” (HR. Ahmad) اَفْضَلُ عِبَادَةِ اُمَّتِيْ تِلَاوَةُ الْقُرْآنِ “ Sebaik-baik ibadah umatku ialah membaca Al-Qur’an. ” (Al-Hadits) قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ وَذِكْرِيْ عَنْ مَسْأَلَتِيْ أَعْطَيْتُهُ أ

Siapakah Orang Shalih Itu?

Image
Salah seorang perjaka bertanya kepada seorang ulama : “ Apakah aku termasuk orang-orang yang shalih? ”tanya pemuda “ Jika engkau mendoakan kedua orangtuamu, maka engkau termasuk orang-orang yang shalih sebagaimana suara hadits (anak shalih yang mendoakan kedua orangtuanya). Jika engkau melupakan kedua orang tuamu, maka engkau tidak termasuk orang-orang yang shalih disebabkan kelalaianmu kepada mereka. Maka dari itu, perbanyaklah membaca doa : رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ Sebab, doa itu yakni kumpulan dua ibadah, yaitu ; ibadah berbuat baik dan meminta ampunan (kepada kedua orangtua). ” jawab ulama Wallahu A’lam

Selamat Jalan Kyai Aziz…

Image
Kyai Abdul Aziz, biasa dia dipanggil. Beliau ialah salah satu santri Simbah KH. M. Arwani Amin yang perilakunya selalu berusaha memalsukan gurunya. Saat dia mendapatkan tamu, dia selalu mengambil toples dan mempersilahkan tamu-tamunya untuk mengambil roti kering atau yang lain dengan berjalan menghampiri tamu-tamunya satu persatu. Beliau pernah berkata, “ Kebiasaan ini biasa dilakukan oleh Simbah Arwani ketika mendapatkan dan menjamu tamu ”. Sudut Yanbu'ul Qur'an Beliau ialah salah satu ulama Kudus yang santai (tidak menjaga jarak), tawadhu’ dan semangat dalam mencari ilmu. Pertemuan saya pertama kali dengan dia yaitu ketika sama-sama setor hafalan kepada Abah KH.M. Ulil Albab Arwani. Beliau setor hafalan Qira’ah Sab’ah, sedangkan saya setor hafalan Al-Qur’an. Sungguh, sebuah pemandangan yang sangat menarik, walaupun usia dia sudah sepuh dan sudah mengasuh ratusan santri putra-putri tetapi dia masih semangat dan meluangkan waktu untuk setor hafalan Qira’ah Sab’ah kepada

Menyambut Hari Santri Nasional

Image
Kalau tidak ada aral yang melintang, pada tanggal 22 Oktober 2015 akan diresmikan pertama kalinya sebagai Hari Santri Nasional. Dilihat dari kacamata masyarakat sekarang, mungkin status “santri” masih diabaikan. Namun, dalam tinta sejarah bangsa Indonesia, kaum “santri” ialah pejuang-pejuang garda terdepan dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia selain Tentara Keamanan Rakyat (TKR/TNI). Sebab, dengan barisan Hizbullah dan Sabilillah-nya, kaum santri berhasil meredam serangan tentara penjajah, bahkan sanggup mengusirnya dari tanah air. Dalam sejarah bangsa Indonesia, aneka macam kaum santri yang menjadi penggagas dalam menggerakkan masyarakat dalam mengusir penjajah. Diantaranya, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Tjut Nyak Dien, RA. Kartini, Teuku Umar, Teuku Tjik Di Tiro, Sultan Ageng Tirtayasa, Bung Tomo, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahid Hasyim, H. Agus Salim, Jenderal Soedirman, Sultan Agung, Ki Hajar Dewantoro, Sultan Hasanuddin dan masih banyak lagi. Mereka semua ialah