Kajian Kitab “Nashaihul Ibad” (7)
Bagian Dua
Maqalah Ke-13 :
Dikatakan, “Orang yang ‘Arif (ma’rifat) lebih mementingkan memuji (kepada Allah) dan orang yang Zahid (ahli zuhud) lebih mementingkan berdoa (kepada Allah). Sebab, orang yang ‘Arif lebih mementingkan Allah (daripada mengharap pahala dan surga), sedangkan orang Zahid lebih mementingkan dirinya (masih mengharap pahala dan surga).”
Maqalah Ke-14 :
Sebagian Ahli Hikmah (waliyullah) berkata : “Barangsiapa yang menyangka bahwa ada sosok penolong yang lebih utama daripada Allah, maka sedikitlah pengetahuannya wacana Allah. Dan barangsiapa yang menyangka bahwa ada sosok musuh yang lebih dimusuhi daripada dirinya sendiri, maka sedikitlah pengetahuannya wacana dirinya sendiri.”
Maqalah Ke-15 :
Abu Bakar ash-Shiddiq ra. berkata : “Dalam firman Allah swt. disebutkan, ‘Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan’. Maksudnya, pengertian ‘daratan’ yaitu ekspresi dan ‘lautan’ yaitu hati. Sebab, kalau ekspresi sudah rusak, maka orang-orang akan menangis. Dan kalau hati yang rusak, maka para malaikat yang akan menangis.”
Maqalah Ke-16 :
Dikatakan, “Sungguh, nafsu (syahwat) sanggup menyebabkan seorang raja menjadi budak, sedangkan sabar sanggup menyebabkan seorang budak menjadi raja. Ingatlah cerita Nabi Yusuf as. dengan Zulaikha.”
Maqalah Ke-17 :
Dikatakan, “Sungguh beruntung, bagi orang yang akalnya menjadi panutan dan nafsunya menjadi tawanan. Dan sungguh celaka, bagi orang yang nafsunya menjadi panutan dan akalnya menjadi tawanan.”
Maqalah Ke-18 :
Dikatakan, “Barangsiapa yang meninggalkan dosa, maka akan lembut hatinya. Dan barangsiapa yang meninggalkan perkara yang haram dan memakan yang halal, maka akan jernih pikirannya.”
Wallahu A’lam
al-Faqier Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
Kaliwungu Kota Santri
Maqalah Ke-13 :
Dikatakan, “Orang yang ‘Arif (ma’rifat) lebih mementingkan memuji (kepada Allah) dan orang yang Zahid (ahli zuhud) lebih mementingkan berdoa (kepada Allah). Sebab, orang yang ‘Arif lebih mementingkan Allah (daripada mengharap pahala dan surga), sedangkan orang Zahid lebih mementingkan dirinya (masih mengharap pahala dan surga).”
Maqalah Ke-14 :
Sebagian Ahli Hikmah (waliyullah) berkata : “Barangsiapa yang menyangka bahwa ada sosok penolong yang lebih utama daripada Allah, maka sedikitlah pengetahuannya wacana Allah. Dan barangsiapa yang menyangka bahwa ada sosok musuh yang lebih dimusuhi daripada dirinya sendiri, maka sedikitlah pengetahuannya wacana dirinya sendiri.”
Maqalah Ke-15 :
Abu Bakar ash-Shiddiq ra. berkata : “Dalam firman Allah swt. disebutkan, ‘Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan’. Maksudnya, pengertian ‘daratan’ yaitu ekspresi dan ‘lautan’ yaitu hati. Sebab, kalau ekspresi sudah rusak, maka orang-orang akan menangis. Dan kalau hati yang rusak, maka para malaikat yang akan menangis.”
Maqalah Ke-16 :
Dikatakan, “Sungguh, nafsu (syahwat) sanggup menyebabkan seorang raja menjadi budak, sedangkan sabar sanggup menyebabkan seorang budak menjadi raja. Ingatlah cerita Nabi Yusuf as. dengan Zulaikha.”
Maqalah Ke-17 :
Dikatakan, “Sungguh beruntung, bagi orang yang akalnya menjadi panutan dan nafsunya menjadi tawanan. Dan sungguh celaka, bagi orang yang nafsunya menjadi panutan dan akalnya menjadi tawanan.”
Maqalah Ke-18 :
Dikatakan, “Barangsiapa yang meninggalkan dosa, maka akan lembut hatinya. Dan barangsiapa yang meninggalkan perkara yang haram dan memakan yang halal, maka akan jernih pikirannya.”
Wallahu A’lam
al-Faqier Ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
Kaliwungu Kota Santri
Comments
Post a Comment